Logika (logic)
·
Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning).
·
Penalaran didasarkan pada hubungan antara
pernyataan-pernyataan (statements).
Di Dalam mate-matika tdk semua
kalimat berhub dng logika, hanya kalimat yg benar atau salah saja yg digunakan
dlm penalaran. Kalimat tsb dinamakan Proposisi.
Proposisi
· Kalimat deklaratif yang
bernilai benar (true) atau
salah (false), tetapi tidak
keduanya.
· Nama lain proposisi: kalimat
terbuka.
· Logika proposisi adalah logika pernyataan majemuk yang disusun dari pernyataan-
pernyataan sederhana yang dihubungkan dengan penghubung Boolean (Boolean
connect ives)
· Atomic proposition adalah proposition yang tidak dapat dibagi lagi
· Kombinasi dari Atomic proposition dengan berbagai
penghubung membentuk compound proposition (proposition majemuk)
Beberapa aplikasi logika
proposisi dalam ilmu komputer:
·
Menyatakan kondi si/ syarat pada program
·
Query untuk basisdata dan
·
Search engine
Contoh 1. Semua pernyataan di bawah ini adalah proposisi:
(a)
13 adalah bilangan ganjil
(b) Soekarno adalah alumnus UGM.
(c) 1 + 1 = 2
(d) 8 ³ akar kuadrat dari 8 + 8
(e) Ada monyet di bulan
(f)
Hari ini adalah hari Rabu
(g) 12
> 19
(h) x + y = y + x untuk setiap x dan y bilangan
riil
Contoh 2. Semua pernyataan di bawah ini bukan proposisi
(a) Jam berapa kereta api Argo Bromo tiba di
Gambir?
(b) Isilah gelas tersebut dengan air!
(c) x + 3 = 8
(d) x > 3
· Proposisi dilambangkan
dengan huruf kecil p, q, r, ….
p : 13 adalah bilangan ganjil.
q
: Soekarno adalah alumnus UGM.
r
: 2 + 2 = 4
Kombinasi Proposisi:
Dlm mengkombinasi
proposisi digunakan operator logika : and, or, not
And / or dinamakan operator biner, not operator uner.
Biner mengoperasikan 2
buah proposisi, uner hny 1 proposisi.
Proposisi baru dr hasil
kombinasi disebut Proposisi Majemuk, yg bkn kombinasi Disebut proposisi atomik.
Metode Proposisi Majemuk
ada 3 macam Konjungsi, Disjungsi, Ingkaran
Mengkombinasikan Proposisi
Misalkan p dan q adalah proposisi.
Konjungsi (conjunction): p dan q à Notasi p
Ù q,
Disjungsi (disjunction): p atau q à Notasi: p Ú q
Ingkaran (negation) dari p: tidak p à Notasi: ~p
Contoh 3. Diketahui proposisi-proposisi berikut:
p : Hari ini hujan
q : Murid-murid diliburkan
dari sekolah
p
Ù q : Hari ini hujan dan murid-murid
diliburkan dari sekolah
p Ú q : Hari ini hujan atau murid-murid diliburkan
dari sekolah
~p : Tidak
benar hari ini hujan
(atau: Hari ini tidak hujan)
¾
Contoh 4. Diketahui proposisi-proposisi berikut:
p : Pemuda itu tinggi
q : Pemuda itu tampan
Nyatakan dalam bentuk simbolik:
(a)
Pemuda itu tinggi dan tampan
(b)
Pemuda itu tinggi tapi tidak tampan
(c)
Pemuda itu tidak tinggi maupun tampan
(d)
Tidak benar bahwa pemuda itu pendek atau tidak tampan
(e)
Pemuda itu tinggi, atau pendek dan tampan
(f)
Tidak benar bahwa pemuda itu pendek maupun tampan
Penyelesaian:
(a) p Ù q
(b)
p Ù ~q
(c)
~p Ù ~q
(d)
~(~p Ú ~q)
(e)
p Ú (~p Ù q)
(f) ~(~p Ù ~q)
Tabel Kebenaran
Nilai
kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan o/ nilai kebenaran dari proposisi
atomiknya dan cara mereka di hubungkan o/ operator logika.
Deff:
misalkan p dan q adalah proposisi
§ Konjungsi p Ù q bernilai benar jika p dan
q keduanya benar, selain itu nilainya salah.
§ Disjungsi p Ú q bernilai salah jika p dan q keduanya salah, selain
itu nilainya benar.
§
Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, sebaliknya bernilai
salah Jika p benar








![]() |
![]() |
||||
![]() |
T T T T T T T F
T F F T F T F T

F F F F F F
![]() |
![]() |
Contoh 5. Misalkan
p : 17 adalah bilangan prima (benar)
q
: bilangan prima selalu ganjil (salah)
p Ù q : 17 adalah
bilangan prima dan bilangan prima selalu ganjil (salah)
Contoh 6.
Jika p,q dan r a/ proposisi bentuklah tabel kebenaran
dari proposisi majemuk (p Ù q) Ú (~q Ù r).

T T T
T F F T
T T F
T F F T
T F T
F T T T
T F F
F T F F
F T T
F F F F
F T F
F F F F
F F T
F T T T
F F F
F T F F
·
Proposisi majemuk
disebut tautologi jika ia benar untuk semua kasus
·
Proposisi majemuk
disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus.
Contoh
7. p Ú ~(p Ù q) adalah sebuah tautologi




T F F T T
F T F T T
F F F T T
Contoh 8. (p Ù q) Ù ~(p Ú q) adalah sebuah kontradiksi





T T T F F F
T F F T
F F
F T F T F F
F F F F T F
·
Dua buah
proposisi majemuk, P(p, q, ..) dan Q(p, q,
..) disebut ekivalen secara logika jika keduanya mempunyai tabel
kebenaran yang identik.
Notasi: P(p, q, …) Û Q(p,
q, …)
Contoh
9. Hukum De Morgan: ~(p Ù q) Û ~p Ú ~q.





p q
p Ù q ~ (p Ù q) ~ p
~q ~ p Ú ~ q

T T T F
F F F
T F F T
F T T
F T F T
T F T
F F F T
T T T
Hukum-hukum Logika
·
Disebut juga hukum-hukum
aljabar proposisi.
1. Hukum identitas:
p Ú F Û p
p Ù T Û p
|
2. Hukum null/dominasi:
p Ù F Û F
p Ú T Û T
|
3. Hukum
negasi:
p Ú ~p Û T
p Ù ~p Û F
|
4. Hukum
idempoten:
p Ú p Û p
p Ù p Û p
|
5. Hukum
involusi (negasi ganda):
~(~p) Û p
|
6. Hukum penyerapan
(absorpsi):
p Ú (p Ù q) Û p
p Ù (p Ú q) Û p
|
7. Hukum
komutatif:
p Ú q Û q Ú p
p Ù q Û q Ù p
|
8. Hukum
asosiatif:
p Ú (q Ú r) Û (p Ú q) Ú r
p Ù (q Ù r) Û (p Ù q) Ù r
|
9. Hukum distributif:
p Ú (q Ù r) Û (p Ú q) Ù (p Ú r)
p Ù (q Ú r) Û (p Ù q) Ú (p Ù r)
|
10. Hukum De
Morgan:
~(p Ù q) Û ~p Ú ~q
~(p Ú q) Û ~p Ù ~q
|
Contoh 10. Tunjukkan
bahwa p Ú ~(p Ú q) dan p Ú ~q keduanya ekivalen secara logika.
Penyelesaian:
p Ú ~(p Ú q ) Û p Ú (~p Ù ~q) (Hukum
De ogran)
Û (p Ú ~p) Ù (p Ú ~q) (Hukum
distributif)
Û T Ù (p Ú ~q) (Hukum
negasi)
Û p Ú ~q (Hukum
identitas)
Contoh 11. Buktikan hukum
penyerapan: p Ù (p Ú q) Û p
Penyelesaian:
p Ù (p Ú q) Û (p Ú F) Ù (p Ú q) (Hukum Identitas)
Û p Ú (F Ù q) (Hukum
distributif)
Û p Ú F (Hukum
Null)
Û p (Hukum Identitas)
Disjungsi Eksklusif
·
Kata “atau” (or) dalam operasi logika digunakan dalam dua cara:
1.
Inclusive or
“atau” berarti “p atau q
atau keduanya”
Contoh: “Tenaga IT yang dibutuhkan
menguasai Bahasa C++ atau Java”.
2.
Exclusive or
“atau” berarti “p atau q
tetapi bukan keduanya”.
Contoh: “Ia lahir di Bandung atau di Padang”.
·
Operator logika disjungsi
eksklusif: xor
Notasi: Å


![]() |
T T F
T F T
F T T
F F F
Proposisi Bersyarat (kondisional atau implikasi)
·
Bentuk proposisi: “jika p, maka q”
·
Notasi: p ® q
·
Proposisi p disebut hipotesis, antesenden, premis,
atau kondisi
·
Proposisi q disebut konklusi (atau konsekuen).
Contoh 12.
a. Jika saya lulus ujian, maka
saya mendapat hadiah dari ayah
b. Jika suhu mencapai 80°C, maka alarm akan berbunyi
c. Jika anda tidak mendaftar
ulang, maka anda dianggap mengundurkan diri
· Cara-cara
mengekspresikan implikasi p ® q:
(a)
Jika p, maka q
(b)
Jika p, q
(c)
p mengakibatkan q (p implies q)
(d)
q jika p
(e)
p hanya jika q
(f)
p syarat cukup untuk q (hipotesis menyatakan syarat cukup (sufficient condition) )
(g)
q syarat perlu untuk p
(konklusi menyatakan syarat perlu (necessary
condition) )
(h)
q bilamana p (q whenever p)
Contoh 13. Proposisi-proposisi
berikut adalah implikasi dalam berbagai bentuk:
(a) Jika hari hujan, maka tanaman akan tumbuh
subur.
(b)
Jika tekanan gas diperbesar, mobil melaju
kencang.
(c)
Es yang mencair di kutub mengakibatkan
permukaan air laut naik.
(d)
Orang itu mau berangkat jika ia diberi ongkos
jalan.
(e)
Ahmad bisa mengambil matakuliah Teori Bahasa
Formal hanya jika ia sudah lulus matakuliah Matematika Diskrit.
(f)
Syarat cukup agar pom bensin meledak adalah
percikan api dari rokok.
(g)
Syarat perlu bagi Indonesia agar ikut Piala
Dunia adalah dengan mengontrak pemain asing kenamaan.
(h)
Banjir bandang terjadi bilamana hutan
ditebangi.
Contoh 14. Ubahlah proposisi c sampai h pada Contoh 13 di
atas ke dalam bentuk proposisi “jika p maka q”
Penyelesaian:
(c) Jika es mencair di kutub, maka permukaan
air laut naik.
(d)
Jika orang itu diberi ongkos jalan, maka ia
mau berangkat.
(e)
Jika Ahmad mengambil matakuliah Teori Bahasa
Formal, maka ia sudah lulus matakuliah Matematika Diskrit.
(f)
Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan
“Percikan api dari rokok adalah syarat cukup untuk membuat pom bensin meledak”
atau “Jika api memercik dari rokok maka pom bensin meledak”
(g)
Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “Mengontrak
pemain asing kenamaan adalah syarat perlu untuk Indonesia agar ikut Piala
Dunia” atau “Jika Indonesia ikut Piala Dunia maka Indonesia mengontrak
pemain asing kenamaan”.
(h)
Jika hutan-hutan ditebangi, maka banjir
bandang terjadi.
Contoh 15. Misalkan
x
: Anda berusia 17 tahun
y
: Anda dapat memperoleh SIM
Nyatakan preposisi berikut
ke dalam notasi implikasi:
(a)
Hanya jika anda berusia 17 tahun maka anda
dapat memperoleh SIM.
(b)
Syarat cukup agar anda dapat memperoleh SIM
adalah anda berusia 17 tahun.
(c)
Syarat perlu agar anda dapat memperoleh SIM
adalah anda berusia 17 tahun.
(d)
Jika anda tidak dapat memperoleh SIM maka
anda tidak berusia 17 tahun.
(e)
Anda tidak dapat memperoleh SIM bilamana anda
belum berusia 17 tahun.
Penyelesaian:
(a)
Pernyataan yang ekivalen: “Anda dapat
memperoleh SIM hanya jika anda berusia 17 tahun”.
Ingat: p ® q bisa dibaca “p hanya jika q”.
Notasi simbolik: y ® x.
(b)
Pernyataan yang ekivalen: “Anda berusia 17
tahun adalah syarat cukup untuk dapat memperoleh SIM”. Ingat: p ® q bisa dibaca “p syarat cukup untuk q”.
Notasi simbolik: x ® y.
(c)
Pernyataan yang ekivalen: “Anda berusia 17
tahun adalah syarat perlu untuk dapat memperoleh SIM”.
Ingat:
p ® q bisa dibaca “q syarat perlu untuk q”.
Notasi
simbolik: y ® x.
(d)
~y ® ~x
(e)
Ingat: p ® q
bisa dibaca “q bilamana p”.
Notasi
simbolik: ~x ® ~ y.
·
Tabel kebenaran implikasi


T F F
F T T
F F T
· Penjelasan
(dengan contoh)
Dosen: “Jika nilai ujian
akhir anda 80 atau lebih, maka anda akan mendapat nilai A untuk kuliah ini”.
Apakah dosen anda
mengatakan kebenaran atau dia berbohong?
Tinjau empat kasus berikut ini:
Kasus
1: Nilai ujian akhir anda di atas 80
(hipotesis benar) dan anda mendapat nilai A untuk kuliah tersebut(konklusi
benar).
\ pernyataan dosen benar.
Kasus
2: Nilai ujian akhir anda di atas 80
(hipotesis benar) tetapi anda tidak mendapat nilai A (konklusi salah).
\ dosen berbohong (pernyataannya salah).
Kasus
3: Nilai ujian akhir anda di bawah 80
(hipotesis salah) dan anda mendapat nilai A (konklusi benar).
\ dosen anda tidak dapat dikatakan salah (Mungkin ia
melihat kemampuan anda secara rata-rata bagus sehingga ia tidak ragu memberi
nilai A).
Kasus
4: Nilai ujian akhir anda di bawah 80 (hipotesis salah) dan anda tidak mendapat
nilai A (konklusi salah).
\ dosen anda benar.
Contoh 16.
Tunjukkan bahwa p ® q ekivalen secara logika dengan ~ p Ú q.
Penyelesaian:




T F F F F
F T T T T
F F T T T
\ “Jika p,
maka q” Û “Tidak p atau q”.
Contoh
17. Tentukan ingkaran
(negasi) dari p ® q.
Penyelesaian:
~(p ® q) Û ~(~p Ú q) Û ~(~p) Ù ~q Û p Ù ~q
Contoh 18. Dua
pedagang barang kelontong mengeluarkan moto jitu untuk menarik pembeli.
Pedagang pertama mengumbar moto “Barang bagus tidak murah” sedangkan pedagang
kedua mempunyai moto “Barang murah tidak bagus”. Apakah kedua moto pedagang
tersebut menyatakan hal yang sama?
Penyelesaian:
p :
Barang itu bagus
q :
Barang itu murah.
Moto pedagang pertama: “Jika barang itu bagus maka
barang itu tidak murah” atau p ® ~ q
Moto kedua dapat ditulis sebagai “Jika barang itu
murah maka barang itu tidak bagus” atau q ® ~ p.





T F F
T T T
F T T
F T T
F F T
T T T
\ p ® ~
q Û q
® ~
p.
\ Kedua
moto tersebut menyatakan hal yang sama.
· Implikasi Dalam Bahasa Pemrograman
if c
then S
c: ekspresi
logika yang menyatakan syarat/kondisi
S: satu atau lebih pernyataan.
S dieksekusi jika c benar,
S tidak dieksekusi jika c salah.
·
Struktur if-then pada bahasa pemrograman berbeda dengan
implikasi if-then yang digunakan dalam logika.
·
Pernyataan if-then dalam bahasa pemrograman bukan proposisi
karena tidak ada korespondensi antara pernyataan tersebut dengan operator
implikasi (®).
·
Interpreter atau compiler tidak melakukan penilaian kebenaran pernyataan if-then
secara logika. Interpreter hanya memeriksa kebenaran kondisi c, jika c benar maka S dieksekusi, sebaliknya jika
c
salah maka S tidak dieksekusi.
Contoh 19. Misalkan di dalam sebuah program yang ditulis dalam
Bahasa Pascal terdapat pernyataan berikut:
if x
> y then y:=x+10;
Berapa nilai y setelah pelaksanaan eksekusi
if-then jika:
(i) x
= 2, y = 1
(ii) x
= 3, y = 5?
Penyelesaian:
(i) x = 2 dan y
= 1
Ekspresi x
> y bernilai
benar
Pernyataan y:=x+10 dilaksanakan
Nilai y
sekarang menjadi y = 2 + 10 = 12.
(ii) x = 3 dan y
= 5
Ekspresi x > y bernilai salah
Pernyataan y:=x+10 tidak dilakukan
Nilai y tetap seperti sebelumnya,
yaitu 5.
Varian Proposisi Bersyarat
Konvers (kebalikan): q
® p
Invers :
~ p ® ~ q
Kontraposisi :
~ q ® ~ p






p q
~ p ~ q p ® q q ® p ~ p ® ~ q ~ q ® ~ p

T F F T F T T F
F T T F T F F T
F F T T T T T T
Contoh
20.
Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari:
“Jika
Amir mempunyai mobil, maka ia orang kaya”
Penyelesaian:
Konvers : Jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai
mobil
Invers : Jika
Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan
orang kaya
Kontraposisi: Jika Amir bukan orang kaya,
maka ia ia tidak
mempunyai mobil
Contoh
21.
Tentukan kontraposisi dari pernyataan:
(a)
Jika dia bersalah maka ia dimasukkan ke dalam penjara.
(b) Jika 6 lebih besar dari 0
maka 6 bukan bilangan negatif.
(c)
Iwan lulus ujian hanya jika ia belajar.
(d) Hanya jika ia tdk terlambat
maka ia akan mendapat pekerjaan.
(e)
Perlu ada angin agar layang-layang bisa terbang.
(f)
Cukup hari hujan agar hari ini dingin.
Penyelesaian:
(a) Jika ia tidak dimasukkan ke dalam penjara,
maka ia tidak bersalah.
(b) Jika 6 bilangan negatif, maka 6 tidak lebih
besar dari 0.
(c)
“Jika Iwan lulus ujian maka ia sudah belajar”.
Kontraposisi:
“Jika Iwan tidak belajar maka ia tidak lulus ujian”
(d) “Jika ia mendapat pekerjaan
maka ia tidak terlambat”
Kontraposisi: “Jika ia
terlambat maka ia tidak akan mendapat pekerjaan itu”
(e)
“Ada angin adalah syarat perlu agar layang-layang bisa terbang”
ekivalen dengan “Jika layang-layang bisa terbang maka hari ada angin”.
Kontraposisi: “Jika hari
tidak ada angin, maka layang-layang tidak bisa terbang”.
(f)
“Hari hujan adalah syarat cukup agar hari ini dingin”,
Ekivalen dengan “Jika hari hujan maka hari ini dingin”.
Kontraposisi:
“Jika hari ini tidak dingin maka hari tidak hujan”.
Bikondisional (Bi-implikasi)
· Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika q”
· Notasi: p « q



T F F
F T F
F F T
·
p « q Û (p
® q)
Ù (q
® p).
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
p q
p « q
p ® q
q ® p
(p ® q) Ù (q ® p)

T T T
T T T
T F F
F T F
F T F
T F F
F F T
T T T
·
Dengan kata lain, pernyataan “p jika
dan hanya jika q” dapat dibaca “Jika p maka q dan jika q
maka p”.
·
Cara-cara menyatakan bikondisional p « q:
(a)
p jika dan hanya jika q.
(b)
p adalah syarat perlu dan
cukup untuk q.
(c)
Jika p maka q, dan sebaliknya.
(d)
p iff q
Contoh 22. Proposisi majemuk berikut adalah
bi-implikasi:
(a) 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4.
(b)
Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan
adalah kelembaban udara tinggi.
(c)
Jika anda orang kaya maka anda mempunyai
banyak uang, dan sebaliknya.
(d)
Bandung terletak di Jawa Barat iff Jawa Barat adalah sebuah propinsi di
Indonesia.
Contoh 23. Tuliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk “p
jika dan hanya jika q”:
(a)
Jika udara di luar panas maka anda membeli es krim, dan jika anda
membeli es krim maka udara di luar panas.
(b)
Syarat cukup dan perlu agar anda memenangkan pertandingan adalah anda
melakukan banyak latihan.
(c)
Anda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan anda punya koneksi jika
anda naik jabatan.
(d)
Jika anda lama menonton televisi maka mata anda lelah, begitu
sebaliknya.
(e)
Kereta api datang terlambat tepat pada hari-hari ketika saya
membutuhkannya.
Penyelesaian:
(a)
Anda membeli es krim jika dan hanya jika udara di luar panas.
(b)
Anda melakukan banyak latihan adalah syarat perlu dan cukup untuk anda
memenangkan pertandingan.
(c)
Anda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi.
(d)
Mata anda lelah jika dan hanya jika anda lama menonton televisi.
(e)
Kereta api datang terlambat jika dan hanya jika saya membutuhkan kereta
hari itu.
· bila dua proposisi majemuk yang ekivalen di-bikondisionalkan, maka hasilnya adalah tautologi.
·
Teorema:
Dua buah proposisi majemuk, P(p,
q, ..) dan Q(p, q, ..) disebut ekivalen secara
logika, dilambangkan dengan P(p, q, …) Û Q(p,
q, …), jika P « Q adalah tautologi.
Share : Logika Informatika
Logika Informatika
4/
5
Oleh
Unknown