Saturday, September 15, 2018

Teknologi Ini Berpotensi Mengatasi Masalah Ketersediaan Stok Darah di Dunia




Ikhtisar
  • Peneliti dari University of British Columbia memaparkan telah menemukan cara mengubah stok golongan darah A atau B menjadi O dengan enzim pada bakteri di sistem pencernaan manusia.
  • Solusi ini dapat membuat stok donasi darah jadi lebih fleksibel, karena darah bergolongan O dapat diterima oleh semua orang yang membutuhkan.
  • Meski demikian, solusi ini masih dianggap belum memiliki nilai keekonomian yang layak untuk bisa diimplementasikan di dunia nyata, serta belum divalidasi secara klinis oleh pihak-pihak yang berwenang.

Berbagai negara di dunia hingga saat ini masih mengalami kesulitan dalam memastikan stok bank darah yang cukup. Indonesia, misalnya, per Juli 2018 baru memiliki stok sebesar 4,2 juta kantong darah. Sementara itu, World Health Organization (WHO) merekomendasikan stok cadangan darah yang ideal adalah minimal sebesar dua persen dari populasi negara. Bagi Indonesia, ini berarti sekitar 5,2 juta kantong darah.
Selain meningkatkan jumlah donasi, sejumlah peneliti dari University of British Columbia (UBC) di Amerika Serikat tampaknya telah menemukan cara lain untuk membantu penanggulangan masalah tersebut. Mereka mengklaim telah menemukan cara untuk mengubah stok darah dari hasil donasi bergolongan apa pun menjadi golongan O yang mampu jadi donor universal.
Meskipun tidak secara langsung menambah jumlah stok darah yang tersedia, teknologi tersebut dapat membuat cadangan darah dunia menjadi lebih fleksibel. Hal ini dapat terjadi karena darah bergolongan O lebih bisa diterima oleh semua orang yang membutuhkan. Bagaimana para peneliti dari UBC melakukannya?

Keistimewaan golongan darah O

Dalam pertemuan American Chemical Society (ACS) pada 21 Agustus 2018 silam, para peneliti menyatakan bahwa mereka telah menemukan enzim dari usus manusia yang berpotensi mampu mengubah darah golongan A atau B menjadi golongan O. Ini dilakukan dengan cara menghilangkan antigen dalam sel darah yang membedakannya ke golongan A dan B.
Secara umum, darah manusia memiliki golongan yang berbeda-beda karena lapisan antigen pada sel darah merah. Jika suatu sel tidak memiliki antigen yang sesuai, antibodi dalam tubuh manusia akan menganggapnya sebagai virus atau infeksi asing, serta berusaha menghilangkannya.
Perbedaan antigen dan antibodi di antara keempat golongan darah utama.
Perbedaan antigen dan antibodi di antara keempat golongan darah utama. Sumber: Big Think.
Darah golongan A dan B memiliki antigen dengan karakteristik yang berbeda, sehingga antibodi dalam tubuh kita akan menganggap sel darah yang tidak cocok sebagai sel asing yang harus dibasmi. Antibodi dalam tubuh seseorang dengan golongan darah A akan menolak transfusi darah dengan antigen yang dimiliki golongan B, begitu pula sebaliknya.
Jika seseorang memiliki golongan darah AB, itu berarti bahwa sel darahnya memiliki antigen tipe A sekaligus tipe B. Tubuh seseorang dengan darah AB “terlatih” untuk tidak menganggap antigen A maupun B sebagai ancaman. Oleh karena itu, golongan AB merupakan penerima universal yang dapat menerima transfusi dari ketiga tipe lainnya.
Donor darah bergolongan O dapat memberikan transfusi darah kepada ketiga golongan darah lainnya, namun hanya dapat menerima transfusi dari donor yang bergolongan darah sama.
Sementara itu, tipe darah O tidak memiliki antigen A maupun B. Karena tidak ada antigen asing, tubuh manusia tidak akan mengenali darah O sebagai ancaman. Ini membuat orang yang memiliki darah bergolongan O menjadi donor universal yang dapat memberikan transfusi kepada ketiga golongan darah lainnya, namun hanya dapat menerima transfusi dari darah O.

Share : Teknologi Ini Berpotensi Mengatasi Masalah Ketersediaan Stok Darah di Dunia

Related Posts

Teknologi Ini Berpotensi Mengatasi Masalah Ketersediaan Stok Darah di Dunia
4/ 5
Oleh

0 comments : Teknologi Ini Berpotensi Mengatasi Masalah Ketersediaan Stok Darah di Dunia

0 comments : Teknologi Ini Berpotensi Mengatasi Masalah Ketersediaan Stok Darah di Dunia